1. Zaman Pra-Sejarah & Kerajaan Nusantara

  • Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Nusantara sudah mengenal teknik memasak sederhana seperti memanggang, merebus, dan membakar di atas api terbuka.

  • Bahan makanan berasal dari alam: umbi-umbian, buah-buahan, sayuran liar, ikan sungai/laut, dan daging hasil berburu.

  • Bukti tertua interaksi manusia dengan makanan di Nusantara ditemukan dari sisa-sisa gerabah, alat masak batu, dan arang di situs arkeologi seperti Gilimanuk (Bali) dan Buni (Jawa Barat).

  • Saat kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit berjaya, kuliner mulai berkembang dengan penggunaan rempah (cengkeh, pala, lada) yang menjadi komoditas berharga di jalur perdagangan internasional.


2. Pengaruh Perdagangan & Agama (Abad ke-7 – 15)

  • Pedagang India, Arab, dan Tiongkok datang membawa budaya, bahan, dan teknik masak baru.

  • Dari India: penggunaan rempah kuat, santan, dan hidangan kari (nasi kebuli, gulai).

  • Dari Arab & Persia: kebiasaan memanggang daging (sate), makanan manis berbahan kurma dan madu.

  • Dari Tiongkok: teknik tumis, mi, bakso, lumpia, dan pemakaian kecap.

  • Perkembangan agama Hindu-Buddha dan Islam memengaruhi pola makan, misalnya larangan memakan babi dalam Islam atau konsep vegetarian di kalangan Hindu-Buddha.

     

Komentar

Postingan populer dari blog ini